Tim Trident Analyst
Emas menunjukkan kinerja positifnya di tengah kenaikan suku bunga acuan The Fed. Pada perdagangan Kamis, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.833,80 per troy ons. Harga emas menguat tipis 0,02%.
Penguatan emas terbilang impresif mengingat emas tetap menguat setelah The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps pada Rabu malam waktu Amerika Serikat (AS) atau Kamis dini hari waktu Indonesia.
Penguatan harga emas tersebut melanjutkan catatan positif kemarin. Pada perdagangan Rabu, emas juga ditutup menguat 1,4% di harga US$ 1.833,38 per troy ons.
Dalam sepekan, harga emas masih melemah 0,7% secara point to point. Namun, dalam sebulan, harga emas sudah naik 0,5% sementara dalam setahun menguat 1,2%.
Powell juga mengatakan kenaikan sebesar 75 bps bukanlah langkah yang umum. Pasar pun berekspektasi bahwa The Fed kemungkinan hanya akan menaikkan suku bunga sebesar 50 bps pada bulan mendatang, bukan 75 bps seperti ekspektasi sebelumnya.
Analis dari Blue Line Futures Phillip Streible mengatakan pergerakan emas terbantu dengan pernyataan chairman The Fed Jerome Powell yang mengatakan Fed akan menurunkan inflasi tapi tetap menghindari resesi.
Pernyataan Powell mendinginkan pergerakan dolar Amerika Serikat (AS) dan yield surat utang pemerintah AS. Pada pagi hari ini, baik dolar AS maupun yield surat utang pemerintah AS turun setelah terbang pada beberapa hari sebelumnya. Dollar Index melemah 0,6% ke 104,85 sementara yield surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun merosot 5,4% ke 3,29%. Melandainya dollar AS dan yield tentu saja menjadi kabar baik bagi pergerakan emas.